A: Kau sungguh bernasip baik kerana kena loteri!
B: Ah! Nasip-nasip saja bah tuu.
A: Memang kau ada nasip.
B: Jangan susah lain kali kau pun ada nasip.
A: Harap-harap ada nasiblah...
B: Bah, pasang lagi "tungkasip"bah. Mau tau ada nasib.
A: Bah..Kita sama-sama cari nasip kio....
B: Aikkk! Si Nasip datang sudah. Mari kita minta nasip dari dia.
A: Oi! Nasip! Mari sini sebentar..
N: Kamu panggil-panggil nii minta nasip kah?
A: Yaa....
N: Saya mana ada nasip....Tungkasip saya pasang, tupai pun tak dapat.
B: Inilah yang dinamakan nama Nasip tapi belum ada nasip!
(Hehehehehe...........)
Jokes make our life lighter and bring some smiles into our life. So..Let us Smile and laugh. By the way, telling joke is one of the most effective forms of teaching without offending anyone. As Mary Hirsch says," Humor is a rubber sword-it allows you to make a point without drawing blood."
Monday, November 25, 2013
Friday, November 15, 2013
Bau!
1: "Wah! Amoi aahh...Make-up kamu memang hebat sekali! Tapi....."
2: "Tapi APA?!"
1: " Rasa-rasanya kamu bau....."
2: "Heee.....Sori........kehabisan minyak WANGI BAH!"
(Nota: Kalau tak mau bau-bau. Balik-balik aje mandi bah! Pasti tiada bau!)
2: "Tapi APA?!"
1: " Rasa-rasanya kamu bau....."
2: "Heee.....Sori........kehabisan minyak WANGI BAH!"
(Nota: Kalau tak mau bau-bau. Balik-balik aje mandi bah! Pasti tiada bau!)
Tuesday, November 12, 2013
Merokok
Seorang orang muda(Om) yangbatuk-batuk berjumpa dengan seorang doktor.
Dr.: Kamu, Sakit apa?
Om: Batuk-batuk, doktor?
Dr.: Kamu merokok?
Om:Iyaaa....
Dr.: Nah itulah penyebabnya. Merokok itu membahayakan kesihatan badan. Maka ada baiknya kamu berhenti saja merokok. Ia membakar dan membuang wang saja. Lagi pun merokok ini bagaikan mati pelahan-lahan.
Om.: Tuan doktor, saya tidak terburu-buru untuk mati.(Hehehe....).
Dr.: Kamu, Sakit apa?
Om: Batuk-batuk, doktor?
Dr.: Kamu merokok?
Om:Iyaaa....
Dr.: Nah itulah penyebabnya. Merokok itu membahayakan kesihatan badan. Maka ada baiknya kamu berhenti saja merokok. Ia membakar dan membuang wang saja. Lagi pun merokok ini bagaikan mati pelahan-lahan.
Om.: Tuan doktor, saya tidak terburu-buru untuk mati.(Hehehe....).
Subscribe to:
Posts (Atom)